
04 Apr Keutamaan Ibadah Puasa
Al-Wabil As-Shayyib / Ibnu Qoyyim
Edisi (1) Bulan Ramadhan 1443 H
Sabda Nabi shallallaahu alaihi wasallam:
« … وَآمُرُكُمْ بِالصِّيَامِ، فَإِنَّ مَثَلَ ذٰلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ فِيْ عِصَابَةٍ مَعَهُ صُرَّةٌ فِيْهَا مِسْكٌ، فَكُلُّهُمْ يَعْجَبُ أَوْ يُعْجِبُهُ رِيْـحُهَا، وَإِنَّ رِيْحَ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ…».
“Dan aku memerintahkan kepada kalian untuk berpuasa; karena perumpamaan orang yang berpuasa itu seperti orang yang berada dalam sekelompok orang dengan membawa kantung berisi minyak kasturi. Mereka takjub atau dibuat takjub oleh aroma-nya, dan sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada aroma kasturi.” (Ahmad dalam al-Musnad (IV/202) dan at-Tirmidzi (no. 2867, 2868). Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban, al-Hakim dan selain keduanya. Lihat al-Albani dalam Shahihul Jami’ (no. 1720).)
Ibnu Qayyim rahimahullah berkata :
Nabi shallallaahu alaihi wasallam mengumpamakan orang yang berpuasa dengan pemilik kantong yang berisi kasturi karena ia tertutup dari penglihatan mata dan tersembunyi di balik bajunya, sebagaimana kebiasaan pembawa parfum. Seperti itu pula orang yang berpuasa. Puasanya tertutup dari penglihatan manusia dan tidak bisa diketahui oleh pancaindra mereka.
Orang yang berpuasa adalah orang yang anggota badannya terlepas dari dosa-dosa, lisannya dari berbohong dan kata-kata kotor serta perkataan dusta, perutnya dari makan dan minum, dan kemaluannya dari jima’. Apabila berbicara, maka ia tidak berbicara dengan apa yang bisa membatalkan puasanya, apabila melakukan satu amalan, maka ia tidak melakukan amalan yang bisa merusak puasanya. Sehingga semua perkataan yang keluar darinya memberikan manfaat dan juga merupakan perkataan baik, seperti itu pula dengan amalan-amalannya yaitu memiliki kedudukan seperti aroma yang dicium oleh siapa saja yang duduk bersama orang yang membawa parfum.
Begitu pula, siapa saja yang duduk bersama orang yang berpuasa akan memberikan manfaat baginya dengan kebersamaannya, dan ia juga akan selamat dari perkataan dusta, maksiat dan kezhaliman.
Seperti inilah puasa yang diperintahkan, bukan hanya sekadar menahan dari makan dan minum.
No Comments